Sama Sama

By Maudy Elvira - July 21, 2016



(taken in Galeri Nasional, 2015)
Kalau boleh kita bermain toreh kata. 
Bermain perumpamaan. 
Bermain persamaan.
Aku, kamu,  bagai sungai. Sama sama berakhir di laut yang sama. Memang beda hulu, beda kecepatan, namun tetap sama. Batu, ranting, hingga sampah yang menjamu kita di jalan juga berbeda. Namun, kita masih sama sama air yang mengalir, bukan?
Aku, kamu,  bagai jarum jam dinding. Sama sama bergerak walau terjarak waktu. Mungkin kamu bukan si jarum panjang, ataupun si jarum pendek. Rasanya kau si jarum detik. Menjangkau leluasa, bertemu lebih banyak angka, tidak dapat diam. Setidaknya kita masih di lingkaran yang sama, bukan?
Aku, kamu, bagai sepatu. Sama sama melangkah. Walau beda pijakan, beda arah. Namun, kadang sepatu ini terasa aneh. Sakit. Kerap ku tolak tuk tengok ke bawah. Untuk melihat. Untuk menerima si nyatanya. Bahwa aku dan kamu sama sama sepatu kanan. Tidak mungkin berjalan bersamaan.

- 27 Januari 2016.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments